Skip to main content

Posts

Featured

Payung dan Hitam

Pada titik itu, dia berkata kalau tidak suka pada hujan, terlalu basah serta dingin. Dia harus berlindung pada sesuatu, pada yang bisa memenuhi-nya. Aku menawarkan diri untuk menjadi payung sebagai pelindung, aku bersedia memeluknya erat-erat agar sakit dari hujan tidak langsung mengenai tubuhnya, yang ku sayangi itu. Untuk beberapa saat, dia menerimaku dengan baik. Aku tersenyum riang, semakin ku peluk erat dia karena aku selalu ingin melindunginya. Namun entah darimana datangnya sosok penuh warna itu, aku memandanginya, dia pun. Itu pelangi. Aku menoleh ke arahnya, ku lihat matanya yang berbinar penuh hangat. Dia menyukai pelangi itu. Aku, sang payung, dihempaskan beberapa jarak dari tempat dia berdiri. Aku terbang sangat tinggi, hanya untuk jatuh ke tanah lalu robek dan kotor. Dia berlari kencang menuju si pelangi, menggandeng tangannya dan menari di antara cahaya senja. Aku membersihkan diriku dari sisa-sisa hujan kemarin, menjahit robekan pada luka-ku yang bahkan tidak mampu kerin

Latest Posts

Bunda menyuruhku berbicara, padahal tidak mampu mendengarkan.

Hujan di Desember namun badai pada Januari.

Habun.

3910

Sejak 1999

Apa yang tersisa selain jiwa?

MARHS.